Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kajian Al-Qur'an Tentang Musyawarah



A.   Al Qur'an QS Ali ‘Imran :  159 tentang Musyawarah1.    Bacalah dengan fasih sesuai dengan kaidah llmu Tajwidفَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظَّاغَلِظَ اْلقَلْبِ لاٰنْفَضُّوْا مِنْ حَوِلِكَۖ  فَعْفُ عَنْهُمْ وَآسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِيْ اْلأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِۚ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلمُتَوَكِّلِيْنَ .


2.    Penjelasan berdasarkan Ilmu Tajwid
No
Bacaan
Hukum Bacaan
Sebab / Alasan
1
رَحْمَةٍ مِّنَ
Idgham bighunnah
--ٍ- + مّ
2
لِنْتَ
Ikhfa’ haqiqi
نْ  تَ
3
وَلَوْ لَهُمْ
Idh-har syafawi
مْ ← وَ
4
كُنْتَ
Ikhfa’ haqiqi
نْ  تَ
5
فَظًّاغَلِظَ
Idh-har halqi
--ً-  غَ
6
اْلقَلْبِ
Alif lam Qomariyah
الْ ← قَ
7
لاٰنْفَضُّوْا
Ikhfa’ haqiqi
نْ ← فَ
8
مِنْ حَوِلِكَ
Idh-har halqi
نْ  حَ
9
عَنْهُمْ
Idh-har halqi
نْ  هُـ
10
اْلمُتَوَكِّلِيْنَ
Mad ‘Aridl lissukun
--ِ- ← يْ + نَ


3.    Menyalin dengan benarSalinlah Al-Qur'an Surat QS. Ali Imran: 159 dengan rapi, jelas dan benar. Perhatikan setiap huruf kemudian berlatih menyambung huruf ke bentuk kata dan kalimat dengan mengikuti kaidah penulisan bahasa Arab.4.    Mengartikana.    Terjemahan harfiah
Maka disebabkan
فَبِمَا
Menjauhkan diri
لانْفَضُّوا
Rahmat
رَحْمَةٍ
Sekelilingmu
حَوْلِكَ
Kamu berlaku lembut
لِنْتَ لَهُمْ

Maka maafkanlah

فَاعْفُ
Terhadap mereka
وَلَوْ
Dan bermusyawarahlah
وَشَاوِرْهُمْ
Sekiranya
كُنْتَ
Urusan itu
الأمْرِ
Kamu bersikap
فَظًّا غَلِيظَ
Telah membulatkan tekat
عَزَمْتَ
Keras dan berhati kasar
لانْفَضُّوا
Lebih mencintai
يُحِبُّ

b.    Terjemahan ayat“Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan tekad maka berdakwahlah kepada Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali Imran: I59)5.    Kandungan isi QS. Ali Imran : 159Pada ayat ini Allah memuji akhlak nabi Muhammad SAW. yang tinggi dalam memimpin masyarakat Islam. Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin pada peperanganUhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita kekalahan, tetapi Rasulullah tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap yang melanggar itu, bahkan memaafkannya dan memohonkan untuk mereka ampunan dari Allah SWT andai kan nabi Muhammad SAW bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari beliau.Di samping itu, Rasulullah selalu bermusyawarah dengan mereka dalam segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum muslimin patuh melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah itu karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Rasulullah. Mereka tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka bertawakkal sepenuhnya hanya kepada Allah karena tidak ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah SWT. Gambaran di atas merupakan asbabun Nuzul (peristiwa yang melatar belakangi turunnya) QS. Ali Imran : 159.Perilaku yang mencerminkan QS. Ali Imran : 159.Dari analisa, setidaknya ada 4 perilaku yang seharusnya dimiliki oleh manusia terutama kaum muslimin baik di dalam melaksanakan musyawarah maupun di luar musyawarah, yaitu :a.    Sikap lemah lembut, merupakan sikap yang sangat penting dimiliki terutama bagi seorang pemimpin, untuk mendapatkan simpati dari oeng-orang yang di sekelilingnya atau yang dipimpinnya. Sebaliknya sikap kasar dank eras kepala/keras hati akan sangat membahayakan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, karena bisa merusak hubungan yang sudah terjalin baik. Oleh karena itu sedapat mungkin kita miliki sikap lemah lembut, ramah dan sopan dalam kehidupan sehari-hari.b.    Musyawarah merupakan salah satu bentuk kebebasan berdemokrasi, di dalam Islam berdemokrasi tidak pernah dikekang bahkan dianjurkan dan diperintahkan, Islam mempersilakan kepada siapa saja untuk mengadakan perkumpulan baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan sebagainya, tetapi standar moral harus dipatuhi dan tujuannya harus diarahkan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan( amar ma’ruf nahi ‘anil mungkar).Islam juga memberikan hak dan kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat bagi umat Islam, sepanjang kebebasan tersebut digunakan unfuk menyebarluaskan kebenaran dan kebajikan, bukan untuk kejahatan dan kekejian.Musyawarah adalah media untuk mensinkronkan perbedaan-perbedaan dalam keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak.c.    Keberhasilan kita dalam musyawarah sangat ditentukan oleh sikap-sikap kita terhadap orang lain seperti lembut hati, tidak kasar dan keras kepala, memaafkan kesalahan orang lain dan memohonkan ampun kepada Allah. Jika semuanya sudah dilakukan dengan maksimal, maka kita juga harus mneyerahkan hasil dan segala urusan kita akhirnya kepada Allah SWT Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu (bertawakkal).d.    Dengan tawakkal, semua permasalahan yang kita hadapi akan mendapatkan hasil seperti yang kita inginkan, karena orang-orang yang bertawakkal dicintai oleh Allah. Karena itulah dalam kehidupan sehari-hari kita harus slalu bertawakkal kepada Allah setelah berusaha secara maksimal.Al-Qur'an menyelipkan nilai-nilai demokrasi yang tercermin dalam dialog nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. dalam QS. As-Shaffat: 102.Meskipun mendapat perintah Allah, tetapi nabi Ibrahim yang tidak pernah bertindak otoriter, beliau tetap menggunakan cara-cara yang demokratis/sikap yang demikian ini hendaknya dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. B.   Al Qur'an QS. Asy-Syura : 38 tentang Musyawarah1.    Bacalah dengan fasih sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwidوَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ2.    Penjelasan berdasarkan Ilmu Tajwid
No
Bacaan
Hukum Bacaan
Sebab
1.
وَأَمْرُهُمْ شُورَى
Idzhar syafawi
مْ ¬ شُ
2.
وَمِمَّا
Ghunnah dan mad thobi’i
مَّ ¬ اَ
3.
رَزَقْنَاهُمْ
Qolqolah shughro
قْ

3.    Menyalin dengan benarSalinlah Al Qur'an Surat QS. Asy-Syura : 38 dengan rapi, jelas dan benar. Perhatikan setiap huruf kemudian berlatih menyambung huruf ke bentuk kata dan kalimat dengan mengikuti kaidah penulisan bahasa Arab.4.    Mengartikana.    Terjamah harfiah
Dari apa-apa
مِمَّا
(mereka) menegakkan
وَأَقَامُوا
Rezeki yang kami berikan pada mereka
رَزَقْنَاهُمْ
Shalat
الصَّلاةَ
Menafkahkan (mereka)
يُنْفِقُونَ
dan urusan mereka
وَأَمْرُهُمْ
Semua mematuhi seruan
اسْتَجَابُوا
Musyawarah
شُورَى
Kepada tuhan mereka
لِرَبِّهِمْ



b.    Terjemah ayat"Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat sedang urusan mereka (putuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka”. (QS. Asy-Syura:  38)5.    Kandungan Isi QS. Asy-Syura : 38Dari ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa sesuai petunjuk Al Quran, Rasulullah Saw mengembangkan budaya musyawarah dikalangan para sahabatnya. Beliau sendiri meski seorang Rasul, amat gemar berkonsultasi dengan para pengikutnya dalam soal-soal kemasyarakatan. Tetapi dalam berkonsultasi Rasulullah Saw tidak hanya mengikuti satu pola saja. Kerap kali beliau bermusyawarah hanya dengan beberapa sahabat senior. Tidak jarang pula beliau hanya meminta pertimbangan dari orang-orang ahli dalam hal yang dipersoalkan atau profesional. Terkadang beliau melempar masalah-masalah kepada pertemuan yang lebih besar, khususnya masalah-masalah yang mempunyai dampak yang luas bagi kepentingan masyarakat.Disamping itu dapat dipahami pula bahwa orang-orang yang memiliki komitmen dalam ketaatan memenuhi seruan Allah, yaitu selalu menegakkan shalat, selalu menyelesaikan segala urusan keduniaan dengan musyawarah, menegakkan prinsip-prinsip musyawarah, memanfaatkan rezeki yang dikaruniakan oleh Allah selalu dinafkahkan (dikeluarkan) untuk jalan Allah swt, maka balasannya di sisi Allah itu lebih baik dan lebih kekal, yaitu berupa kesejahteraan dan kebahagiaan hidup yang abadi di dalam surga, termasuk juga bagi orang-orang yang taat kepada Tuhan mereka.6.    Perilaku yang mencerminkan QS. Asy Syura : 38Agar musyawarah berjalan tertib dan menghasilkan kemaslahatan bagi orang banyak, maka peserta musyawarah harus mengedapankan sikap-sikap sebagai berikut:1.    Sikap lemah lembut, menghindari tutur kata yang kasar dan sikap keras kepala2.    Lapang dada dan sikap mental untuk selalu bersedia memberi maaf, karena tiada musyawarah jika kecerahan fikiran dan kejernihan nurani tidak hadir di lubuk hati peserta musyawarah.3.    Seimbang pemakaian pertimbangan akal dan hati nurani, khusus hati nurani ini dalam istilah keagamaan disebut juga ilham, hidayah atau firasat.4.    Mengimplementasikan prinsip-prinsip musyawarah dalam memecah-kan segala persoalan kehidupan, seperti:a.    Tidak memaksakan kehendak/pendapat (QS. Ali Imran : 159)b.    Mengutamakan kepentingan bersama (QS. Asy-Syura : 38)c.    Menjunjung semangat kekeluargaan dan kebersamaan (Al-Hadits)d.    Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai kebenaran (QS. Asy-Syura : 38)e.    Hasil keputusan harus bersifat mengikat dan dilaksanakan dengan i'tikad yang baik, penuh rasa tanggung jawab (QS. Ali Imran: 159)f.    Dilakukan dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani (Al-Hadits

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar